Blind Loyallity
Cerita ini bermula dari seorang anak manusia, dimana dia meletakkan kesetiaan diatas segalanya, meski harga dirinya pun dia pertaruhkan.
Cerita ini bermula dari TK. Dia terlahir sebagai anak polos, tidak tahu akan isi dunia dan kekejamannya. ketika dia sekolah, dia sama sekali tidak tahu apa yang namanya harus sekolah, ulangan, sementara anak yang lain sudah lebih jauh mengenal akan hal itu. Ketika dia disakiti oleh teman-temannya dia hanya bisa menangis, tidak bisa membela diri, meskipun dia dikeroyok. Ketika dihukum oleh ibu guru, dia tidak bisa mengutarakan alasannya, ketika dia telat masuk, dia tidak berani masuk kelas karena malu diantar pun dia masih juga malu, harus ditemani ibunya tercinta yang selalu mendampingi dan menunggu dia pulang. Sifatnya yang pemalu yang membuat dia kadang bisa berkembang untuk bisa memahami akan dunia ini.
Hari demi hari dia lalui dengan hal yang sama, tidak ada perubahan akan sifat dan kelakuannya. Ketika menginjak Sekolah Dasar, tepatnya di kelas 5, dia mulai merasa dunianya akan berubah, ketika dia mulai ...
Sehari satu ilmu
Ketika suatu saat kita menyadari bahwa ilmu adalah sandaran kita dalam menghadapi ganasnya kehidupan, pasti teringat kita dengan berkata dalam hati "mengapa dulu aku tidak belajar ilmu itu.." atau "mengapa aku tidak semangat dalam mendalami ilmu itu..." dan mungkin sejuta perkataan penyesalan akan terlontar dari mulut hati kita masing-masing, tapi itu tidak membuat perbedaan di kehidupan yang kita hadapi ini.
Ada hal memang tidak datang untuk kedua kalinya, tapi bagaimana kita bisa tahu kapan kita tahu bahwa pada saat itu hal yang penting bagi kehidupan kita kelak..??!
satu yang pernah kupelajari dari pengalaman adalah selalu berusaha untuk melakukan sesuatu meskipun kecil kita lakukan dengan sebaik-baiknya, tanpa mengeluh meskipun berat menyelesaikannya.
Sebagai pengangan lain, selalulah berusaha untuk niat setelah kita bangun dengan berkata dalam hati "..aku harus dapat ilmu hari ini, entah ilmu itu ilmu yang sudah usang maupun baru.." dan ketika kita akan tidur dengan berkata "..ilmu apa yang aku dapat hari ini.."
Hari ini adalah langkah pertama aku menapakkan kaki kehidupan setelah pintu ridlo telah terbuka, lembar kehidupan baru dimulai.
aku sendiri menyadari, semakin kita akan menapaki kebahagiaan semakin bertambah pula ujian yang akan kita hadapi, apakah aku mampu mengahadapi tantangan, dengan kebahagiaan taruhannya..?
Dengan jelas aku menjawab, "Aku akan berusaha semaksinal mungkin, dengan menggendong segenggam ridlo orang tua dan mengharap ridlo Tuhanku, Allah, akan terus berusaha, selama tubuh masih bernafas ..."